Agen Bola Online Euro 2016 – Beredarnya video penangkapan teroris sebelum Euro 2016
Bandar Taruhan Bola Terpercaya Piala Eropa 2016 – Badan Intelejen Ukraina (SBU), pada Senin 6 Juni 2016 mengkonfirmasikan perihal tentang peredaran video penangkapan seorang warga Prancis yang diduga ingin merencanakan aksi teror pada pegelaran Piala Eropa 2016. Seorang warga Prancis tersebut berhasil di tangkap di perbatasan Polandia dan Ukraina pada 21 mei lalu. Pelaku bernama Gregoire Moutaux (25), saat ini berstatus sebagai terdakwa dalam kasus penyelundupan senjata dan terorisme setelah penangkapan tersebut.
Bursa Taruhan Online Euro 2016 – Dalam video tersebut yang di lansir oleh media media Eropa, Moutaux ditangkap ketika hendak memasuki mobil van putih miliknya. Dalam mobil tersebut ditemukan lima senapan mesin, dua peluncur roket dan 5.000 butir peluru, 11 detonator serta 125 kg bahan peledak berjenis TNT. Kepala Intelegen Ukraina, Vasyl Hrytsak, mengungkapkan sudah memantau kasus ini sejak Moutaux dicurigai berupaya mendekati para tentara Ukraina dengan cara menjadi seorang sukarelawan, Hingga saat ini, Ukraina memang sedang terlibat konflik dengan para militisi separatis Pro Rusia. “Pria Prancis tersebut berkomentar negative mengenai kebijakan migrasi pemerintahan, penyebaran penduduk muslim dan isu globalisasi. Dia juga mengatakan ingin melakukan aksi teror sebagai bentuk protes untuk kebijakan tersebut” ungkap Vasyl Hrytsak. “Dia sudah berhubungan dengan beberapa pasukan di bagian Timur Ukraina dan berjanji akan membantu mereka. Namun, Ia melangkah lebih jauh dan kemudian lebih tertarik untuk mempelajari bagaimana cara membeli senjata senjata dan bahan peledak” tambah dia.
Judi Online Resmi Dan Pasti Aman Piala Eropa 2016 – “SBU telah berhasil menghentikan sebanyak 15 aksi terror terencana yang akan di laksanakan di Prancis sebelum dan selama kejuaraan Piala Eropa berlangsung” ungkap Hrytsak. “Kami awalnya tidak ingin mengungkapkan penangkapan tersebut ke public hingga Piala Eropa 2016 berakhir, tapi sayang informasi ini sudah bocor terlebih dahulu melalui media” tuturnya. Juru bicara kepolisian Prancis, saat di tanyakan mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan otoritas Ukraina terkait dengan penangkapan tersebut. Menurut dia, Divisi Anti-Teror Kepolisian Prancis tidak menemukan alat bukti yang mencurigakan ketika menggeledah kediaman Moutaux. “Kami belum dapat memastikan atau membantah kemungkinan penangkapan ini berkaitan dengan aksi teroris yang terjadi di Prancis, kami sudah meminta kepada Ukraina untuk mendapatkan info lebih lanjut” ungkap juru bicara tersebut.